BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berharap perguruan tinggi dapat mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya yaitu terkait dengan revolusi digital.
“Revolusi ini akan mengubah segalanya. sebagai kampus atau tempat pendidikan yang mengelola ilmu, kita jangan ketinggalan,” kata walikota usai meletakan batu pertama pembangunan Gedung Dekanat Unisba di Jalan Taman Sari, Rabu (17/1/18).
Menurutnya, kampus yang baik itu harus mampu membantu masyarakat dalam peradaban melalui temuan-temuan yang bisa mengubah hidup ini menjadi lebih baik.
“Contohnya di negara lain saja sudah ada fakultas media sosial. Hal ini menunjukan yang menurut kita biasa aja, tetapi kalau di sana sudah serius sebagai ilmu,” kata dia.
Ditambahkan Ridwan, Indonesia sebagai negara dengan umat muslim terbesar di dunia harus lebih proaktif. “Politik luar negeri di Indonesia itu kan bebas aktif, nah ini harus dibekali oleh sebuah kemampuan yang baik. Jika keilmuan keislamannya sudah yakin dan mantap, tinggal cara berkomunikasinya ditingkatkan. Sehingga nantinya lulusan Unisba bisa membawa bahasa yang dipahami untuk membawa Islam di mata dunia,” tuturnya.
Jika hal itu hadir, dirinya yakin Unsiba akan mendapat momentum sebagai universitas yang memiliki kompetensi. “Saya yakin jika hal ini terus dikembangkan dengan tujuan yang baik, maka Unisba punya kompetisi yang luar biasa.”tandasnya.
Ridwan juga berharap, kampus bisa membawa Islam yang berkemajuan. “Selain tempat pendidikan yang membawa kemajuan, kita juga harus menjadi mayoritas yang memiliki ilmu khususnya Islam yang terdepan membawa peradaban,” tegasnya.
Rektor Universitas Islam Bandung Edi Setiadi menyampaikan, fasilitas kampus Unisba masih terbatas. Oleh karenanya, yayasan dan kampus berusaha memenuhi fasilitas untuk memperlancar proses pembelajaran.
Kali ini Unisba membangun gedung Dekanat yang rencananya dibangun 8 lantai dan 3 basement. Rencananya jumlah lantai tersebut digunakan untuk ruangan dekanat, ruang kuliah, laboratorium, prodi apoteker dan program S3 Fikom. Sedangkan untuk 3 basement diperkirakan menurut Edi akan menampung 2.600 motor dan 250 mobil.
“Pembangunan ini dilakukan selama 20 bulan, Insya Allah nanti di sini salah satu pusat untuk gedung dekanat,” ucap Edi.
Nantinya jika gedung yang baru sudah rampung, imbuh Edi, maka beberapa gedung dekanat yang berada di Jalan Rangga Gading (masih seputar Kampus Unisba) akan ditempatkan di gedung dekanat yang baru. Sehingga nanti gedung dekanat lama, akan dikhususkan untuk kegiatan perkuliahan.
“Dengan demikian maka fasilitas ruang kuliah bertambah dan daya tampung untuk mahasiswa pun juga sama,”ujarnya.
Jika bangunan dekanat sudah rampung, maka pihak kampus pun bisa menambahkan kuota untuk mahasiswa baru. Menurut Edi, saat ini penerimaan mahasiswa baru berjumlah sekitar 3.000 mahasiswa. Jika pembangunan selesai, maka akan bertambah menjadi 4.000 mahasiswa.