MAJALAYA,balebandung.com – Wowon (70), warga Desa Majasetra Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung menggantungkan hidupnya, salah satunya menjadi pemulung atau pengumpul daur ulang sampah plastik bekas sisa air mineral. Pekerjaan yang digelutinya mungkin bukan menjadi harapannya, karena ia tak memiliki pekerjaan atau keahlian lainnya.
“Memulung sampah plastik untuk makan sehari-hari,” aku Wowon kepada wartawan di halaman Kantor Kecamatan Majalaya, Sabtu (20/8/2022).
Ia mengaku menjadi pemulung sampah plastik sudah tiga tahun lebih, karena sebelumnya tak punya pekerjaan tetap. “Setiap sampah plastik yang dikumpulkan dari sisa air mineral itu, dijual ke bandar. Rp 2.000/kg, dan sehari paling dapat 10 kg, itu juga harus berkeliling ke kampung-kampung,” kata Wowon.
Sambil duduk di atas tembok, Wowon terlihat lelah kondisi fisiknya. Kondisi pakaiannya pun tampak lusuh, karena ia sudah terbiasa harus berjalan kaki dan melihat setiap tong sampah yang berisi sampah di dalamnya yang dibuang warga sekitar. Selain itu menyusuri tempat-tempat pembuangan sampah, hanya sekedar untuk memulung sampah plastik.
Pada Sabtu siang itu, Wowon terlihat memulung sampah plastik sisa air mineral dalam sebuah kegiatan sosial yang dilaksanakan Persaudaraan Donor Darah Majalaya di Aula Kecamatan Majalaya. Saat itu, ia baru mengumpulkan sampah plastik sebanyak 1 kg. “Nembe kenging sekitar 1 kg,” katanya.
Selanjutnya, Wowon pun menyusuri tempat-tempat pembuangan sampah lainnya, untuk mencari sampah sejenis. Di mata dia, sampah plastik sangat berguna karena memiliki nilai ekonomis untuk menyambung kebutuhan hidupnya.
“Lumayan dari sampah plastik, saya bisa makan. Walau terasa cape untuk mencari sampah plastik ini,” akunya. ***