SUMEDANG, Balebandung.com – Santri baru Pesantren Kholafiyah Miftahul Hasanah mengikuti Mabadi Dirosah Kholafiyah (MDK). Ini merupakan awal kegiatan belajar mengajar yang harus diikuti seluruh santri baru.
MDK merupakan ajang mengenal situasi dan kondisi pesantren bagi semua santri baru. Selain sebagai pembelajaran awal, MDK pun menjadi ajang menakar potensi masing-masing santri.
Tampak kemegahan acara cukup menggeliat seiring antusias warga Desa Sukarapih, Kec. Sukasari Kab. Sumedang yang juga ikut menyaksikan kegiatan tersebut. Kehadiran para santri baru, disambut kesenian longser dan lantunan salawat.
“Selama acara MDK, kami tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes),” kata Ketua Yayasan Mahad Kholafiyah Miftahul Hasanah, KH. Shofwan Wahyudin, Senin (13/7/20).
Panitia pun menyediakan ruangan isolasi bagi para santri baru dari luar Sumedang. Artinya, mereka diisolasi mandiri sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar atau bergabung dengan santri yang lain.
Menurutnya, MDK berlangsung selama tiga hari. Pada hari pertama diisi dengan budaya literasi dan seminar pendidikan ‘New Normal’ bersama tim Unpad (Universitas Padjajaran).
Sementara, materi pendidikan umum dalam bingkai pesantren diisi Kasi Pendidikan Pontren. “Hari kedua, diisi dengan penampilan kreasi para santri. Hari ketiga sebagai acara penutup akan diisi kegiatan Wisuda peserta didik SMP dan MA Plus Miftahul Hasanah,” jelasnya.
Qayla (13) santriawati baru mengaku nyaman mengikuti MDK, kendati tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Saya bahagia mengikuti kegiatan tersebut,” tutur Qayla. Menjadi santri dinilainya berharga, apalagi pada saat awal kehadirannya disambut seni longser.
Tampak hadir, sesepuh Yayasan Mahad Kholafiyah Miftahul Hasanah Hj. Siti Julaikho, para Dewan Kiai LPI Miftahul Hasanah dan Ketua MUI Kec. Sukasari, KH. Asep Sopyan. ***