CIANJUR,balebandung.com – Gempa di Cianjur Jawa Barat sudah usai dan bukan berarti masalah tidak ada lagi. Tidak hanya memikirkan rumahnya yang harus diperbaiki, masyarakat harus kembali beraktifitas untuk menghidupi keluarganya. Sama halnya dengan rakyat bertani di Pacet Cipanas Cianjur, mereka harus kembali menggarap lahannya untuk mengejar panen yang menjadi lumbung kehidupan disana.
Sekjen Posraya Indonesia Tim 7 Jokowi Dian Sumarwan berkunjung ke pengungsian gempa bumi di Desa Sukatani, Pacet Cipanas, Kanupaten Cianjur Jawa Barat, Sabtu (17/12/2022). Sebelumnya, Dian datang ke lokasi yang sama pada 30 November 2022.
Kunjungannya ke korban gempa bumi itu untuk mendengar apa yang dirasakan rakyat bertani di sana dan mengajak untuk bangkit.
Bersama tokoh masyarakat yang biasa dipanggil Abah Aseng, Dian keliling ke lahan garapan rakyat bertani di kawasan Desa Cipendawa untuk mendengar langsung keluh petani.
Menemui petani yang akan menanan wortel, disitu ada keluh yang disampaikan petani asal Desa Sukatani yang memiliki lahan di Desa Cipendawa.
“Saya bertani yaa buat bertahan hidup saja, waktu senggang saya harus mencari tambahan. Hasil tani jarang untung. Soalnya, lebih sering rugi sebenarnya,” ucap Asep, salah satu petani.
Sambil saling bercerita, Sekjen DPP Posraya Indonesia meminjam cangkul untuk mencoba melakukan apa yang dilakukan petani.
“Kang ajarin saya mencangkul biar saya juga tau bagaimana caranya bertani. Ini saya harus maju apa mundur mencangkulnya,” ucap Dian.
Disela obrolan dirinya mengajak petani untuk mencoba bangkit dan berdikari.
“Kang kalau petani mau sukses kita harus mandiri dan gotong royong. Paska bencana, rakyat bertani Pacet Cianjur akan berdikari kalau petaninya mau bekerja sama. Selain menggarap dan memanen petani juga harus bisa memasarkan langsung hasil pertanian. Petani juga harus siap kalau pertanian dijadikan area wisata. Tapi yaa harus petani juga yang kelola, supaya petani punya tambahan pemasukan,” ucap Dian.
Sambil berteduh karena hujan turun, salah satu petani juga menyampaikan hal yang sering menjadi kekhawatiran petani dilahan Desa Cipendawa.
“Hasil panen sering rugi bahkan kita sering ditipu, ada yang ambil sayur, sudah itu hilang. Sekarang ada juga beberapa perusahaan yang mau ambil lahan pertanian,” kata Rohim, petani muda asal Desa Sukatani.
Dian pun mengajak petani untuk bangkit dan kuat dengan gotong royong supaya Rakyat Bertani bisa berdikari.
“Rakyat bertani harus makin kuat dan bisa gotong royong supaya bisa berdikari dan kehidupan harus makin terjamin. Rakyat bertani justru yang harus membentuk perusahaan bersama. Petani bisa jadi makin maju karena bisa bekerja sama dengan banyak pihak. Petani juga bisa makin sukses dan paham bagaimana mengembangkan usaha pertanian dan bisa sejahteram” ucapnya lagi.
Habis keliling dan tukar pikiran, tepatnya jam setengah delapan malam rakyat bertani berkumpul di rumah Abah Aseng untuk membuat cara bagaimana petani bisa sejahtera.
Dimalam itu juga dibuatlah kesepakatan rakyat bertani dan Posraya Indonesia untuk bisa jalan bersama, mengambil sikap dan meningkatkan ekonomi petani dengan kekuatan karakter budaya.
“Saya akan sering kesini, kita harus gotong royong supaya mimpi petani disini cepat terwujud,” ditegaskan Dian.***