BANDUNGWETAN – Seiring dengan upaya peningkatan fasilitas pendidikan, setiap sekolah di Kota Bandung berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang baik bagi para peserta didik. Demikian pula dengan SMAN 20 Bandung yang baru saja meresmikan toilet Ramah Lingkungan dan Taman Gerbang Ilmu. Peresmian tersebut dilakukan oleh Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, Rabu (27/4/16).
Peningkatan fasilitas pendidikan tersebut didasari atas anjuran Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang menginstruksikan agar menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman sebagaimana layaknya taman.
“Menurut Pak Menteri, konsep sekolah harus seperti taman. Sekolah menjadi taman belajar. Jadi anak yang biasanya datang ke sekolah paling akhir pulang paling awal menjadi sebaliknya, datang paling awal pulang paling akhir, karena sekolahnya nyaman, jadi betah,” jelas walikota dalam bahasa Sunda, menyesuaikan dengan program Rebo Nyunda.
SMAN 20 Bandung di Jalan Citarum yang di bawah pimpinan Yeni Gantini telah membangun 3 buah taman di sekolah, yakni Taman Gerbang Ilmu yang berada tepat di gerbang masuk sekolah, Taman Inspirasi yang terletak di tengah lingkungan sekolah, dan Taman Asri yang berada di luar gerbang mengelilingi komplek sekolah.
Selain itu, dibangun pula toilet Ramah Lingkungan yang memiliki desain modern dan sehat. “Seluruh toilet sekolah di Kota Bandung ini minimal standarnya harus seperti hotel bintang tiga,” tandas Ridwan.
Ia mengutip kata-kata Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad bahwa peradaban sebuah bangsa bisa dilihat dari kondisi toilet umumnya. “Makanya, kalau saya mau cek sekolah, yang pertama saya lihat kondisi toiletnya. Kalau bagus, bersih, berarti manajemen sekolahnya sudah baik,” ujarnya saat diwawancara usai meresmikan taman dan toilet di SMAN 20 Bandung.
Perihal pendidikan, Ridwan kembali mengutip kata-kata Menteri Anies Baswedan bahwa pendidikan harus menjadi sebuah gerakan. “Pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan guru. Orang tua, komite sekolah, para camat, lurah, hingga ke RT RW harus ikut menyukseskan pendidikan” terang Kang Emil.
Dalam waktu dekat, imbuh Emil, Pemkot Bandung akan meresmikan program pendidikan karakter Kota Bandung yang diberi nama Bandung Masagi. Sesuai dengan namanya, terdapat 4 unsur pendidikan karakter yang diusung, yakni pendidikan agama, pendidikan bela negara, pendidikan cinta lingkungan dan kebersihan, serta pendidikan budaya.
Keempat aspek tersebut dilaksanakan dalam program-program lainnya, seperti Magrib Mengaji untuk mendukung aspek agama, pendidikan Pancasila untuk mendukung aspek bela negara, program Gerakan Pungut Sampah untuk mendukung aspek pendidikan cinta lingkungan, dan Rebo Nyunda untuk mendukung aspek budaya. “Anak-anak di Kota Bandung tidak cuma cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki budi perkerti yang baik,” papar Ridwan.
Selain meresmikan toilet dan taman baru, Ridwan juga memberikan penghargaan kepada siswa juara menulis puisi dan 10 siswa Pioneer Reading Challenge. Menurut Kepala Sekolah SMAN 20 Bandung Yeni Gantini, ia tengah melaksanakan program Principal Reading Challenge. Program ini mengharuskan para siswa untuk membaca buku setiap hari, 10 menit sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Para siswa yang diberi penghargaan adalah mereka yang telah mampu membaca lebih dari 100 judul buku.
“Buku yang dibaca adalah buku non mata pelajaran. Tujuannya untuk meningkatkan minat baca siswa,” ungkap Yeni dalam bahasa Sunda. “Hal ini karena menurut jurnal PBB, rata-rata orang Indonesia hanya membaca 27 halaman perorang pertahun,” imbuhnya.
Yeni menerangkan, untuk mendukung program tersebut, di setiap kelas terdapat perpustakaan mini. Beberapa rak berisi buku-buku juga menghiasi berbagai sudut sekolah, seperti taman dan aula sehingga anak bisa membaca di mana saja dan kapan saja dengan suasana yang nyaman dan asri.
Selain itu, di sekolah ini setiap hari Jumat selalu dilaksanakan video conference dengan para siswa di negara-negara ASEAN. “Tujuannya agar anak-anak lebih siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” jelas Yeni.
Dalam peresmian ini, turut hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana, Unsur Muspika, dan beberapa kepala sekolah SMP di Kota Bandung.