Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale BandungSitus Bumi Alit Kabuyutan, Potensi Wisata Budaya Kabupaten Bandung

Situs Bumi Alit Kabuyutan, Potensi Wisata Budaya Kabupaten Bandung

Bupati Bandung Dadang M. Naser saat Ngaruwat Barang Pusaka di Situs Bumi Alit Kabuyutan, Desa Lebakwangi, Kec Arjasari, Kab Bandung. by Humas Pemkab

ARJASARI, Balebandung.com – Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan Situs Bumi Alit Kabuyutan di Desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari, merupakan salah satu aset budaya yang berpotensi menjadi objek pariwisata di Kabupaten Bandung yang wajib diabadikan.

Hal itu disampaikan bupati saat menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam dan Ngaruwat Barang Pusaka di Situs Bumi Alit Kabuyutan, Kamis (29/10/2020).

“Ngaruwat jeung ngariksa, menjaga dan merawat. Ini yang harus kita lakukan, salah satunya di Situs Bumi Alit Kabuyutan, untuk melestarikan budaya sekaligus meningkatkan potensi wisata di Kabupaten Bandung, khususnya di wilayah Arjasari,” tandas Bupati Dadang Naser.
.
Selain sebagai aset budaya, di situs itu juga tertanam nilai kalamullah dan muara langit yang diabadikan melalui tulisan adat Sunda. “Ini sesuatu yang langka bagi kalangan anak muda, dan menjadi keharusan bagi semua pihak untuk mengenalkan dan menanamkan pemahaman kepada mereka tentang adat budaya ini,” tutur bupati.

Dadang Naser menyampaikan, budaya Sunda harus terjaga dan hal itu harus terus dicontohkan kepada masyarakat. Saking luhurnya budaya Sunda, kata Dadang, sehingga cukup sulit menterjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

“Sebagai contoh, Sabilulungan. Dalam Sabilulungan ada silih asah, asih, asuh. Dalam Sabilulungan ada saling sayang dan saling hormat. Hormat kepada yang lebih tua, menghargai kepada yang setara dan menyayangi kepada yang lebih muda,” terangnya.

Ia bersama jajarannya, siap mendukung agar situs budaya ini terus berkembang menjadi salah satu potensi pariwisata budaya di Kabupaten Bandung.

“Bukan hanya dari aspek wisata dan budaya, situs ini dapat dijadikan teladan bagi masyarakat dalam berperilaku sesuai tuntunan agama. Hayu utang barengkeun amis gula keur adat istiadat, keur kamajuan urang Sunda,” pungkas Dadang Naser.***

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img