PANGALENGAN – Peringatan hari jadi Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Bandung ke-7, di Hutan Rahong Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan, beberapa waktu lalu, berlangsung hangat dan gembira, karena dihadiri para pegiat olahraga tradisional (Oltrad), juga relawan bumi disabilitas.
Pada kesempatan itu, Ketua Formi Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Agustina Dadang M. Naser mengatakan, oltrad harus digaungkan kepada masyarakat, khususnya generasi milenial saat ini. Selain sebagai olahraga, oltrad juga memiliki nilai bidaya dan filosofi tersendiri bagi pelakunya.
Melalui acara bertema “ Seribu Aksi Bersama FORMI” (SABUMI) tersebut lanjutnya, Formi hadir untuk terus mengenalkan oltrad bukan sekedar permainan tradisional semata, tapi agar tidak dilupakan zaman.
“Saya harap oltrad tidak dilupakan zaman, karena bukan sekedar olahraga biasa, namun setiap permainan tradisional ini memiliki makna dan filosofi tersendiri. Selain rasa gembira, oltrad bisa membangun nilai kekompakan, kebersamaan, koordinasi, komunikasi, melatih gerak motoric fisik dan pastinya mengasah kemampuan strategi berfikir,” ungkap Kurnia.
Dengan Sabumi pada perigatannya kali ini FORMI, dirinya mengajak masyarakat agar sehat, bahagia, gembira dan luar biasa. ”Awalnya peringatan FORMI ke-7 itu akan dilaksanakan di Stadion Si Jalak Harupat, tapi setelah beberapa pertimbangan akhirnya dialihkan ke Hutan Rahong Pangalengan, agar bisa menyuguhkan pemandangan alam yang indah mulai masuk hingga saat di berada di hutan,” tuturnya.
Istri Bupati Bandung, Dadang M Naser itu menambahkan, meski beberapa atraksi tidak bisa ditampilkan, namun permainan sumpit masih bisa dilaksanakan. Sesuai harapan pemerintah jelasnya, FORMI berupaya ada satu permainan tradisional yang diangkat dan dimasyarakatkan kembali. Tahun kemarin permainan jamparing diangkat dan dimasyarakatkan, saat ini FORMI mengangkat sumpit permainan yang saat ini hampir punah.
“Tahun depan kita akan mengangkat lagi permainan lainnya, tidak lagi sumpit. Kita akan menggali lagi permainan tradisional lainnya, sesuai dengan asli daerahnya dan menjadi ciri khas Kabupaten Bandung,” paparnya.
Menurut Teh Nia, FORMI mempringati hari jadinya di Hutan Rahong, Kampung Tapak Kiara sekaligus memperkenalkan tempat wisata di Kabupaten Bandung, khususnya yang dikelola masyarakat seperti Rahong.
Dia berharap, ke depan banyak lagi tempat wisata-wisata lain yang dikelola secara baik agar bisa “dipasarkan”. Sebab sesuai dengan kepanjangannya FORMI, selain olahraga juga rekreasi memperkenalkan obyek wisata di Kabupaten Bandung salah satu upaya dari FORMI.
“Ga ada salahnya kegiatan menyenangkan ini kita lakukan di alam terbuka, selain mendukung program Pemkab Bandung dalam menciptakan Program 1.000 Kampung, dalam hal objek wisata, alam juga memberi ketenangan, inspirasi dan rasa bersyukur kepada sang pencipta,” tuturnya.
Pada kesempatan itu Nia menyebutkan, prestasi induk organisasi yang ada di bawah naungan FORMI, diantaranya di 2018 Juara I Champion BMX tingkat nasional, Juara I Pro tingkat Jawa Barat, Juara III Bukiet Pam BMX tingkat Jabar, Juara I BMX Pam Jipur Bandung. Juara II Parkur pada Pornas Banjarmasin.***