LEMBANG – Tim peneliti Observatorium Bosscha akan melakukan penelitian terkait penampakan hilal atau bulan sabit sebagai tanda menentukan masuknya bulan Ramadan 1437 Hijriyah. Rencananya proses pengamatan itu akan dilakukan langsung di teropong Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada 5-6 Juni 2016 mendatang.
Peneliti Observatorium Bosscha, Denny Mandey mengatakan persiapan aktivitas pengamatan hilal sudah dilakukan sejak 1 bulan lalu. “Pengamatan kemungkinan dilakuan tanggal 5-6 Juni nanti,” ucapnya.
Namun dia menjelaskan jika pengamatan ini tidak semata-mata untuk meihat penampakan hilal saja. Oleh sebab itu pengamatan kali ini tim Observatorium Bosscha tidak ingin disebut menggunakan istilah hilal, karena metode yang dilakukannya tidak termasuk syarat-syarat hilal.
“Contohnya, kami mengamati bulan mulai siang hari, sedangkan yang namanya hilal itu mempunyai syaratnya dengan ketinggan beberapa derajat menjelang matahari terbenam,” jelasnya..
Dirinya memastikan jika dalam pengamatan khsusnya di Lembang ini dipastikan akan terkendala oleh faktor cuaca yang akhir-akhir ini kurang bersahabat. Untuk melakukan pengamatan benda-benda langit harus didukung oleh faktor cuaca yang baik. Oleh karena itu, tim peneliti Observatorium Bosscha lebih mengandalkan mengamati hilal di Kupang Nusa Tenggara Timur.
Tim dari Bosscha pun akan disebar di beberapa lokasi pengamatan. Lokasi itu adalah Observatorium Bosscha di Lembang (Jawa Barat, Kupang (Nusa Tenggara Timur). Bosscha juga memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk melihat hasil pengamatan hilal. Bosscha akan memancarkan hasil pengamatan hilal via streaming di situsnya.
“Posisi barat dari Observatorium sendiri tidak terlalu bagus langitnya, lebih sering diselimuti awan, kabut dan polusi udara. Untuk itu kami juga membandingkan dengan pengamatan di tempat-tempat lainnya di Indonesia yang juga serentak melakukan hal serupa,” pungkasnya. (fik)