SOREANG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Bandung hingga kini harus menanggung beban operasional pengangkutan sampah dengan beragam cara. Bahkan sampai menghutang ke SPBU. Soalnya anggaran operasional tahun 2017 belum bisa cair.
“Meski anggaran belum bisa turun, tidak serta merta kita menghentikan pelayanan, semua kabupaten/kota pasti sama karena posisi anggaran masih dalam proses. Tapi pelayanan tidak bisa berhenti,” ungkap Kepala Dinas LHK Kab Bandung Asep Kusumah kepada wartawan di Soreang, Jumat (13/1/17).
Menurut Asep, turunnya anggaran tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. “Tapi kita sudah ada langkah-langka darurat untuk mengantisipasi agar operasional tetap berjalan,” tukasnya.
Bahkan pihaknya terpaksa menghutang ke SPBU agar kendaraan-kendaaan truk pengangkut sampah tersebut bisa beroperasional.
“Kita sudah ada kontrak dengan beberapa SPBU agar kendaraan kami bisa beroperasional seperti biasanya,” ungkapnya. Hal ini terpaksa dilakukan karena bila sampah dibiarkan tidak diangkut menyebabkan pelayan masyarakat jadi terganggu.
“Kita tidak ingin pelayanan kepada masyarakat terganggu hanya gara-gara dana operasional. Jadi, bagaimana caranya kita lakukan agar truk itu bisa mengangkut semua sampah yang ada di Kabupaten Bandung,” tandasnya.
Asep menyebutkan saat ini di Bidang Kebersihan memiliki 80 armada truk pengangkut sampah. Namun dari jumlah tersebut hanya 66 unit yang beroperasi setiap harinya. “Ya, karena terkendala masalah teknis ada yang rusak atau sedang diservis, jadi yang ready hanya 66 unit saja,” jelasnya.