BALEENDAH – Akibat tidak mendapat perhatian dari Dinas Perumahan,Tata Ruang dan Kebersihan (Dispertasih), sampah yang menumpuk di Pasar Baleendah akhirnya dibersihkan secara swadaya dengan cara dibakar di dalam tungku pembakaran, Senin (25/7/16).
Pembersihan sampah di Pasar Baleendah ini diinisiasi Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Bandung dengan melibatkan Koperasi Warga Pasar Baleendah dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Alam Lestari selaku produsen tungku pembakaran sampah. Kang DS, sapaan Dadang Supriatna, menyebut tungku pembakaran sampah ini sebagai tungku ajaib.
“Tungku ajaib ini merupakan solusi dari banyaknya tumpukan sampah di sejumlah titik di berbagai kecamatan di Kabupaten Bandung. Untuk itu kami dari DPRD Kabupaten Bandung khususnya Fraksi Golkar berinisiatif untuk membersihkan sampah di Pasar Baleendah ini dengan metode pembakaran dengan membuat tungku ajaib ini sebagai gerakan langkah konkret terhadap solusi permasalahan sampah sebenarnya meskipun yang bertanggungjawab dalam masalah sampah ini Dispertasih Kabupaten Bandung,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna di sela pembakaran sampah di Pasar Baleendah, Senin (25/7/16).
Dadang menyebutkan di Pasar Baleendah sendiri ditempatkan 5 tungku skala mikro berkapasitas dua ton per hari dengan dibakar pada suhu 600 derajat. Menurutnya tungku ini bisa ditempatkan satu tungku untuk setiap tiga RW. “Pembakaran dengan tungku ini juga dilatarbelakangi dengan banyaknya aduan masyarakat baik melalui komunikasi langsung maupun lewat media sosial sehingga kami berinisiatif membereskannya secara swadaya,” kata DS.
Ia pun menawarkan kepada pihak RT dan RW di tiap kecamatan di Kabupaten Bandung untuk bekerjasama menjadikan tungku ajaib ini sebagai solusi permasalah sampah di wilayahnya masing-masing. Menurut DS rencana penempatan tungku ajaibn di tiap RT/RW itu bisa dengan kongkrit menyelesaikan persoalan sampah di Kab Bandung yang hingga hari ini belum bisa diselesaikan. “Hal itu akan segera dibicarakan dengan pihak-pihak terkait untuk secepatnya bisa terrealisasi,” kata DS.
Seperti diketahui beberapa titik menjadi tempat pembuangan sementara sampah (TPS) karena TPA yang selama ini biasa digunakan yaitu TPA Babakan di Ciparay untuks sementara ditutup akibat adanya tuntutan warga. Bahkan banyak diantara TPS itu merupakan TPS ilegal atau tanpa seijin aparat pemerintahan setempat.
Ketua Koperasi Warga Pasar “Abadi” Baleendah Sopian Muchtar menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif Kang DS yang juga menjabat Sekretaris Komisi D DPRD Kab Bandung. Menurut Sopian, penyelesaian tumpukan sampah dengan metode pembakaran ini merupakan solusi, terlebih Pemkab Bandung melalu Dispertasih tak kunjung mengangkut sampah yang menumpuk di depan Terminal Baleendah yang dikelola Dinas Perhubungan (Dishub) Kab Bandung.
“Kami dari lingkungan Pasar Baleendah bekerjasama dengan masyarakat sekitar akhirnya berinisiatif menyampaikan masalah sampah ini ke anggota DPRD Kabupaten Bandung dalam hal ini Pak Dadang Supriatna. Sebab selama ini kami sudah melaporkan ke Dispertasih tapi sampah tak kunjung diangkut,” ungkap Sopian.
Padahal,imbuh dia, pihak pasar tetap rutin membayar retribusi sampah Rp5.000 perhari. “Tapi realisasi dari hasil pungutan sampah itu tidak jelas. Padahal kami tetap membayar retribusi sampah dan kami menuntu hak kami agar pasar bisa bersih dari tumpukan sampah,”sesal Sopian.
Ia mengatakan tumpukan sampah tahun ini merupakan yang terparah dalm lima tahun terakhir. “Tapi dengan adanya tungku pembakaran ini, tumpukan sampah mulai berkurang,”kata dia.
Sopian menyebut akibat tumpukan sampah itu bukan hanya berdampak kepada kebersihan dan kenyamanan di wilayah pasar, tapi juga kesehatan masyarakat dan Dishub di Pasar Baleendah ikut terdampak.
“Dishub yang mengelola Terminal Baleendah ikut terbakar,begitu juga dampaknya terhadap kesehatan masyarakat sudah mulai terjangkiti penyakit kulit seperti herpes dan gatal-gatal,” beber Sopian.