MARGAHAYU – Agenda rutin yang dilakukan sinergis antara para penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), petugas layanan KB juga tim medis, turut menyokong peningkatan terhadap angka kesadaran masyarakat Kabupaten Bandung akan pentingnya mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung H.Hendi Aryadi Purwanto, SH.,M.Si menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bandung bekerjasama dengan tim dokter dari RSAU Dr. M. Salamun dan BKKBN menyelenggarakan Pelayanan KB MOP (Metoda Operasi Pria) dan MOW (Metoda Operasi Wanita) tanpa dipungut biaya yang terpusat di RS. Lanud Sulaiman Kecamatan Margahayu, Kamis (22/11/17).
“Masyarakat Kabupaten Bandung sudah sadar akan pentingnya mengikuti program KB. Setiap tahun ada moment kesatuan gerak PKK, KB, kesehatan, yakni di bulan Oktober hingga Desember. Tapi bukan berarti di luar bulan itu tidak ada keterpaduan, malah kita lakukan secara rutin. Apa artinya berbagai program kalo tidak bermanfaat untuk masyarakat,” terang Hendi.
Dari sinergitas selama ini, imbuh Hendi, keterpaduan antara ibu-ibu PKK beserta petugas KB di tiap kecamatan, dalam hal ini mulai petugas layanan KB, UPT serta kader, melakukan penyuluhan sehingga diperoleh data calon akseptor.
“Total akseptor tahun ini ada 55.542 akseptor, dengan capaian hingga oktober 43.507 orang atau 77,52%. Target MOW hanya 742 akseptor, tapi sudah melampaui target, dengan capaian 1.094 akseptor atau 147,43%. Sedangkan untuk IUD, target PPM mencapai 4.189, dengan realisasi 5.430 akseptor atau 129, 62%. Dan untuk kontrasepsi Implan target 3.498 akseptor dengan jumlah capaian 3.799, atau 108,60%,” papar Hendi.
Dia menyimpulkan, dari capaian tersebut, artinya masyarakat atau keluarga pasangan subur di Kabupaten Bandung, sudah punya kesadaran untuk memilih MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Karena dalam pelaksanaan di lapangan, program tersebut sudah melampaui target.
“Tingkat kesadaran masyarakat ini merupakan hasil sinergitas PKK dan Sub Pos KB di seluruh wilayah Kabupaten Bandung. Ini hasil jerih payah kita. Akseptor aktif sebanyak 711.750, dengan PUS (Pasangan Usia Subur) sebagai peserta KB aktif yakni 585.742, atau mencapai 82,29%,” ungkapnya.
Pihaknya berharap semua peserta yang sudah mengikuti program agar menyampaikan kembali informasi mengenai pentingnya ber-KB, sehingga program keluarga berkualitas dan sejahteraa untuk masyarakat bisa lebih meluas.
“Kita mengharapkan bagi yang sekarang sudah mengikuti KB MOP (Metoda Operasi Pria) dan MOW (Metoda Operasi Wanita), diberikan kesehatan, juga selanjutnya yang bersangkutan bisa menyampaikan lagi kepada rekan keluarga yang lain, untuk ikut serta dalam program KB,” harap Hendi.