Bale BandungPeristiwa

Warga Sesalkan Tanggapan Bupati Soal Demo Mall dan Hotel Thee Matic

Ratusan warga Majalaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemasaran Mall dan Hotel Thee Matic yang berlokasi di Jalan Anyar, Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jumat (28/4). by Edi Rahayu
Ratusan warga Majalaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemasaran Mall dan Hotel Thee Matic yang berlokasi di Jalan Anyar, Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jumat (28/4). by Edi Rahayu

MAJALAYA – Warga di sekitar proyek pembangunan mall dan hotel Thee Matic di Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, menyesalkan tanggapan Bupati Bandung Dadang Naser yang yang seolah menganggap warga yang demo bukan warganya sendiri.

Meski bupati berkilah bahwa pembangunan Thee Matic sudah ada izinnya, termasuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB), namun warga keukeuh tidak pernah merasa memberikan izin.

“Kami menyayangkan komentar Pak Bupati seperti itu. Heran jadinya. Apa beliau itu tidak mau mengakui warganya sendiri? kata Ketua Forum Warga Peduli Pembangunan dan Lingkungan (FW Pepeling), Nandang Soenandar kepada Balebandung.com, Kamis (4/5/17).

Padahal menurut Nandang warga yang demo itu betul-betul warga setempat yang merasa terganggu dengan pelaksanaan pembangunan proyek mall dan hotel tersebut. “Warga yang demo itu bukan warga yang jauh dari lokasi proyek, malah sangat dekat dengan permukiman atau rumah warga. Saya sendiri sekeluarga sebagai warga yang dekat dengan lokasi proyek sangat terganggu dengan suara dan getaran hammer pemasangan tiang pancang,” imbuh Nandang.

Bahkan warga mengundang Bupati Bandung untuk datang sendiri ke lokasi dan ikut merasakan sendiri kalau kegaduhan dari hammer tiang pancang sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar proyek. Nandang pun mengakui sejak aksi damai warga menentang pembangunan Thee Matic pada 28 April lalu, hingga kini tidak ada progres yang berarti atas aspirasi warga.

“Kami hanya menuntut hak kami, bukan berarti kami menentang pembangunan. Silahkan bangun mall dan hotel itu, tapi tetap menempuh prosedural dengan seizin warga sekitar. Selesaikan dulu perijinannya dengan warga. Kalau sudah selesai baru lanjutkan, tapi dengan alat yang lebih ramah lingkungan seperti menggunakan hammer hidrolik,” ungkap Nandang.

Baca Juga  Nih, Tanggapan Bupati Soal Demo Mall dan Hotel Thee Matic

Menurutnya lokasi proyek itu mencakup empat desa antara lain Desa Majasetra Kec Majalaya, juga Desa Langensari, Rancakasumba, dan Desa/Kec Solokanjeruk. Nandang mengakui warga sekitar pernah memberikan ijin atas proyek tersebut namun sebatas izin pengurukan saja. Kemudian saat awalnya pun, ungkap Nandang, proyek tersebut ditujukan untuk pembangunan pasar industri dan bukan untuk pembangunan mall hotel seperti saat ini.

“Saya khawatir terjadi reaksi lebih keras dari masyarakat kalau pemerintahan dan pengembang tidak menggubris tuntutan warga. Cobalah prosedurnya ditempuh secara baik-baik, warga juga pasti bisa memahami,” pungkasnya.

Diberitakan Balebandung.com sebelumnya, Bupati Bandung Dadang Naser menyatakan aksi demo ratusan warga di Jalan Anyar, Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung itu hanya diikuti oleh warga yang jauh dari lokasi pembangunan Mall dan Hotel Thee Matic.

“Silahkan saja demo mah. Thee Matic kan sudah punya IMB. Lokasi pembangunannya juga cukup jauh dari permukiman warga. Warga yang demo itu juga mungkin yang tinggal jauh dari lokasi Thee Matic,” kata bupati kepada Balebandung.com usai membuka Pameungpeuk Festival, Sabtu (29/4).

Bahkan bupati menuding demo itu ditunggangi oknum yang ingin mendapatkan pekerjaan di proyek. “Itu mah biasanya karena ada orang yang ingin mendapatkan pekerjaan atau proyek saja. Tapi kita kan harus profesional,” tukasnya.

Bagikan

One thought on “Warga Sesalkan Tanggapan Bupati Soal Demo Mall dan Hotel Thee Matic

  • Tiasa waelah japrem… Ncan kbagian moal ereun etah demo

    Balas

Tinggalkan Balasan