SOREANG – Bupati Bandung H. Dadang Mohamad Naser, S.H,S.Ip.,M.Ip menghimbau masyarakat Kabupaten Bandung untuk sadar berzakat.
“Jika dari 3,5 juta penduduk Kabupaten Bandung sadar berzakat, maka permasalahan sosial ekonomi akan bisa dipecahkan, termasuk pengembangan pendidikan dan kesehatan melalui zakat yang produktif,” ungkap bupati saat Rapat Kerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab Bandung di Gedung Ormas Kab Bandung, Selasa (26/7/16).
Selain bisa memecahkan permasalahan tadi, zakat juga akan menumbuhkan rasa kemanusiaan dan meningkatkan amalan sosial. Kesadaran tersebut selain jadi kewajiban umat muslim, juga sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Bersamaan dengan itu bupati juga berharap ada kaderisasi muda untuk ulama. Kehadiran ulama di antara masyarakat sangat berpengaruh bagi keberlangsungan umat.
“Saya berharap ada gerakan kaderisasi untuk ulama di Kabupaten Bandung, ulama harus berwawasan dan berpengetahuan luas. Kalau perlu buat pesantren Sabtu Minggu untuk para kader, hadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya,” saran Dadang.
Para kader yang dibentuk harus siap melangkah, selain untuk melakukan kontrol terhadap gerakan yang berkembang di masyarakat, juga untuk mengantisipasi paham-paham yang menyimpang. Selain itu ada fungsi ulama yakni mengingatkan fatwa untuk masalah-masalah yang ada, seperti permasalah lingkungan saat ini.
“Harus dibentuk kaderisasi ulama dan satgas khusus atau tim kerja MUI, gerakan berfikir dan gerakan bertindak, gerakan dakwah membumi dan melangit, untuk menyisir gerakan-gerakan keagamaan yang menyimpang di masyarakat,” imbuhnya.
Menurut Dadang ada empat pilar strategi pembangunan dalam mewujudkan kesejahteraan, yaitu ilmunya para ulama, kebijaksanaan para pemimpin, kedermawanan para agniya dan kesabaran serta doa kaum yang tidak mampu.
Untuk itu bupati mengajak kepada seluruh elemen umat islam, baik itu ormas maupun aktivitas agama islam lainnya, “Untuk sabilulungan mewujudkan tatanan masyarakat yang beriman, bertaqwa, berpartisipasi dan bekerja keras dalam pembangunan,” serunya.
Pada kesempatan yang sama Ketua MUI Kabupaten Bandung, KH. Yayan Hasuna Hudaya menekankan program prioritas MUI saat ini, akan cepat tanggap terhadap hal-hal yang aktual dan fenomenal.
“Program MUI kali ini akan lebih peka terhadap hal-hal aktual fenomenal, yang tidak bisa ditangani pemerintah sendiri”, tegasnya.
Acara bertema merancang ulang strategi dakwah MUI Kabupaten Bandung dalam upaya mengantisipasi terorisme, deviasi seksual dan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, mendapat perhatian tersendiri dari Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung, H. Dah Syaefulloh.
“Kehadiran ulama dan umaro harus bersatu untuk umat. Upaya antisipasi terorisme, perlindungan perempuan dan anak yang banyak berkembang di masyarakat”, ungkapnya.